04/07/2019

Tata cara / Etika mengirim CV dan Surat Lamaran Pekerjaan melalui Email

Etika mengirim CV dan Surat Lamaran kerja melalui Email

SubhanAshof.com — Hai hai hai, selamat malam. ternyata masih banyak yang apply CV dan Surat Lamaran kerja tapi ngirim melalui emailnya kayak begini.


It’s worse than making a bad CV, membosankan bukan? (cek gambar)
_____
Gini ya sobat sekalian, kalau CV itu diibaratkan wajah kita nih ya, nah e-mail itu adalah cara agar wajah kita dilirik orang.


Wajah nya boleh cakep, tapi nyapa orang pake geplak kepalanya dari belakang. Boro-boro mau di perhatiin wajah cakep kitanya, yang ada malahan orangnya bakal keburu bete, iya gak sih?

*Nah pada postingan kali ini, admin Subhan akan memberi sedikit pengetahuan gimana sih Etika / Cara ‘Mengirim CV dan Surat Lamaran melalui Email’ yang baik dan benar?*

1. Perhatikan Subject E-mail.


Gunakan subject email yang relevan sesuai dengan posisi yang ingin dilamar. Gak perlu masukin nama.
<wrong> Job Application
<wrong> Job Application - Subhan

<correct> Job Application - Web Developer
Ini akan membantu mempermudah HR untuk menyortir apply CV dan Surat Lamaran yg masuk. Coba kalian bayangin semisal ada 10 jenis posisi yang lagi open recruitment dan ratusan bahkan ribuan orang kirim nama instead of posisi, yang ada si. HR nya bisa-bisa mabok duluan pas nyortir 1-1 😂
So kalo gak di kasih keterangan posisi job yang ingin kita lamar, besar kemungkinan CV nya gak bakal dinotice oleh HR.

2. Perhatikan Body E-mail.
Ini gak kalah pentingnya sama subject diatas tadi swob. Jangan harap CV kalian akan dibuka HR kalo gak ada body emailnya. 😢


Body e-mail itu basically versi pendek dari cover letter. Isi lah body email yang sebaiknya seperti ini:
a. Salutation
<Dear Mr./Mrs. Wijaya>

atau kalau tidak tau namanya, gunakan 
<Dear HR Manager>
b. Clear intention
Paragraf 1, jelaskan dengan singkat, padat dan jelas tujuan mengirim email.
Paragraf 2: Jelasin kualifikasi singkat yang relevan dengan posisi pekerjaan yang ingin dilamar, DAN kontribusinya ke company.
Paragraf 3: Informasikan apa saja yang diattach / di Lampirkan melalui email.
Paragraf 4: Appropriate closing / kalimat penutup dengan bahasa yang sopan dan halus.

*)
Percayalah, dengan begini, HR akan merasa dihargai dan mengetahui maksud si pelamar kerja memang untuk melamar pekerjaan, bukan cuma iseng/main-main sebar CV ke semua perusahaan.

Walaupun memang kenyataannya kamu sebar CV, please pay attention to this detail to each one of them.

3. Perhatikan File name / Nama File yang di Lampirkan.


Terkejutlah kalian, bahwa diketahui masih banyak loh yang submit CV tapi nama file ya masih <document 1.pdf> alias belum berubah / rename.


SERIOUSLY? 😭
Itu berbahaya, bisa-bisa membuat kamu gagal duluan di awal. Buatlah dengan serius, kasih nama file yang jelas, misalnya;
<CV Subhan Ashof - Web Developer>

Jenis file - nama - posisi.
Another pro-tip:
Sekarang banyak vacancy yang dibuka melalui portal perusahaan, bukan melalui email langsung ke HRD lagi.

If you really really want the job and feel qualified, cari tau siapa HR recruitment di company itu, dan kirim e-mail langsung ke beliau.
It will show your persistence, dan kalau memang kamu qualified, itu akan membantu HR mempersingkat waktu memfilter ratusan application email yang masuk instead of di job application.

But ONLY do it when you feel like really qualified. Kalo nggak, HRnya bisa-bisa bete. capek deh 

Terimakasih banyak atas pelajarannya Mbak Niicky Wijaya. 

Silahkan di share ke teman-teman kalian yang membutuhkan. Lebih diperhatikan lagi etika kita kepada HR yang di tuju saat mengirim CV dan Surat Lamaran Pekerjaan melalui email. Semoga bermanfaat, dan Sampai Jumpa 😁👋

Post a Comment